Makhluk hidup heterotrof harus
memenuhi kebutuhan energinya dengan cara mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut
kemudian diuraikan dalam system pencernaan menjadi sumber energi dan lain-lain.
Secara umum fungsi makanan bagi makhluk hidup ada 3 yaitu :
1. Sebagai
sumber energi
2. Sebagai
bahan kerangka biosintesis (komponen penyusun sel dan jaringan tubuh), dan
3. Nutrisi
esensial yang membantu fungsi fisiologis
Agar ketiga fungsi tersebut dapat
dipenuhi, maka pemilihan makanan menjadi penting. Secara umum makanan yang
sehat harus mengandung zat-zat makanan sebagai berikut :
1. Protein
Mengandung asam amino (essensial dan non essensial). Kebutuhan
protein untuk orang dewasa adalah 1 gram/kg.Berat Badan/hari. Jika kebutuhan
tersebut berlebih, maka kelebihannya akan dibuang melalui ginjal dalam bentuk
urea.
Asam Amino Essensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat
sendiri oleh tubuh, jadi harus didatangkan dari luar, yaitu dalam makanan.
Misalnya : Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, dsb. Protein tidak menghasilkan energi
Misalnya : Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, dsb. Protein tidak menghasilkan energi
2. Lemak (Lipid)
Diperlukan sebagai pelarut beberapa vitamin, sebagai
"bantalan lemak" (pelindung jaringan tubuh) dan penghasil energi yang
besar (9,3 Kalori/gr). Kebutuhan lemak untuk orang dewasa adalah 0,5 - 1
gram/kg.Berat Badan/hari.
3. Karbohidrat
Sebagai penghasil energi (4,12 Kalori/gr). Kelebihan karbohidrat
dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak.
4. Garam-Garam Mineral
- Kalsium (Ca)
|
Þ
|
Untuk membentuk matriks tulang, membantu proses penggumpalan
darah dan mempengaruhi penerimaan rangsang oleh saraf. Kebutuhannya adalah
0,8 g/hari.
|
- Fosfor (P)
|
Þ
|
Untuk membentuk matriks tulang, diperlukan dalam pembelahan sel,
pada pengurutan otot, metabolisme zat. Kebutuhannya adalah 1 mg/hari.
|
- Besi (Fe)
|
Þ
|
Merupakan komponen penting sitokrom (enzim pernafasan), komponen
penyusun Hemoglobin. Kebutuhannya adalah 15 - 30 mg/hari.
|
- Fluor (F)
|
Þ
|
Untuk menguatkan geligi.
|
- lodium (I)
|
Þ
|
Komponen penting dalam hormon pertumbuhan (Tiroksin), kekurangan
unsur tersebut dapat terjadi sebelum atau sesudah pertumbuhan berhenti
|
- Natrium & Klor (NaCl)
|
Þ
|
Untuk pembentukan asam klorida (HCl). Kebutuhannya adalah 1
g/hari.
|
5. Vitamin
Diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil, tidak menghasilkan
energi. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan Penyakit Defisiensi. Ada 2 macam vitamin, yaitu
vitamin larut dalam air dan vitamin larut dalam lemak.
Vitamin Yang
Larut Dalam Air (Water Soluble Vitamins)
-
|
B1 (Aneurin = Thiamin)
|
Þ
|
Untuk mempengaruhi absorbsi lemak dalam usus. Defisiensinya
menyebabkan Beri-Beri dan Neuritis.
|
-
|
B2 (Riboflavin = Laktoflavin)
|
Þ
|
Transmisi rangsang sinar ke mata. Defisiensinya akan
mengakibatkan Katarak, Keilosis.
|
-
|
Asam Nikotin (Niasin)
|
Þ
|
Proses pertumbuhan, perbanyakan sel dan anti pelagra. Defisiensi
akan menyebabkan Pelagra dengan gejala 3 D: Dermatitis, Diare, Dimensia.
|
-
|
B6 (Piridoksin = Adermin)
|
Þ
|
Untuk pergerakan peristaltik usus. Defisiensi akan menyebabkan
Kontipasi (Sembelit).
|
Asam Pantotenat
|
Þ
|
Defisiensi akan menyebabkan Dermatitis
|
|
PABA (
|
Þ
|
Untuk mencegah timbulnya uban
|
|
Kolin
|
Þ
|
Defisiensi akan menimbulkan timbunan lemak pada hati.
|
|
Biotin (Vitamin H)
|
Þ
|
Defisiensi akan menimbulkan gangguan kulit
|
|
Asam Folat
|
Þ
|
Defisiensi akan menimbulkan Anemia defisiensi asam folat.
|
|
B12 (Sianokobalamin)
|
Þ
|
Defisiensi akan menimbulkan Anemia Pernisiosa
|
|
Vitamin C (Asam Askorbinat)
|
Þ
|
Berfungsi dalam pembentukan sel, pembuatan trombosit. Defisiensi
akan menimbulkan pendarahan gusi, karies gigi, pendarahan di bawah kulit.
Pada jeruk selain vitamin C ditemukan pula zat Sitrin dan Rutin yang mampu
menghentikan pendarahan. Zat tersebut ditemukan olelj Sant-Gyorgi disebut
pula Vitamin P.
|
Vitamin Yang
Larut Dalam Lemak (Lipid Soluble Vitamins)
-
|
Vitamin A (Aseroftol)
|
Þ
|
Berfungsi dalam pertumbuhan sel epitel, mengatur rangsang sinar
pada saraf mata. Defisiensi awal akan menimbulkan gejala Hemeralopia (rabun
senja) dan Frinoderma (kulit bersisik). Kemudian pada mata akan timbul Bercak
Bitot setelah itu mata akan mengering (Xeroftalmia) akhirnya mata akan hancur
(Keratomalasi).
|
-
|
Vitamin D
|
Þ
|
Mengatur kadar kapur dan fosfor, (Kalsiferol = Ergosterol)
memperlancar proses Osifikasi. Defisiensi akan menimbulkan Rakhitis.
Ditemukan oleh McCollum, Hesz dan
|
-
|
Vitamin E (Tokoferol)
|
Þ
|
Berperan dalam meningkatkan Fertilitas.
|
-
|
Vitamin K (Anti Hemoragi)
|
Þ
|
Ditemukan oleh Dam dan Schonheydcr. Berfungsi dalam pembentukan
protrombin. Dibuat dalam kolon dengan bantuan bakteri Escherichia coli
|
Alat
Pencernaan Makanan
Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa
organ, berturut-turut dimulai dari 1. Rongga Mulut, 2. Esofagus, 3. Lambung, 4.
Usus Halus, 5. Usus Besar, 6. Rektum, 7. Anus.
Rongga Mulut
Mulut
merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi
alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan. Pada
Mulut terdapat :
a.
Gigi
Memiliki
fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang
kecil-kecil. Perhatikan gambar disamping.
b.
Lidah
Memiliki
peran mengatur letak makanan di dalam mulut serta mengecap rasa makanan.
c.
Kelenjar Ludah
Ada
3 kelenjar ludah pada rongga mulut. Ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan
ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada
manusia adalah : air, mucus, enzim amilase, zat antibakteri, dll. Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta
mencerna karbohidrat menjadi disakarida.
Esofagus (Kerongkongan)
Merupakan
saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung
saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada
faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke
trakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung.
Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung.
Lambung
Lambung adalah kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti
kantung. Lambung dapat menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter.
Dinding lambung disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi menggerus makanan
secara mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut. Ada 3 jenis otot polos yang menyusun lambung,
yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot menyerong.
Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan kimiawi
dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan lambung. Senyawa kimiawi yang
dihasilkan lambung adalah :
Senyawa Kimia
|
Fungsi
|
Asam HCl
|
Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan,
serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus
halus
|
Lipase
|
Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang
dihasilkan sangat sedikit
|
Renin
|
Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI).
Hanya dimiliki oleh bayi.
|
Mukus
|
Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.
|
Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi
akan menjadikan makanan menjadi bubur yang disebut bubur kim.
Usus Halus
Usus
halus merupakan kelanjutan dari lambung. Usus halus memiliki panjang sekitar
6-8 meter. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum (± 25 cm),
jejunum (± 2,5 m), serta ileum (± 3,6 m). Pada usus halus hanya terjadi
pencernaan secara kimiawi saja, dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan
oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang dilepaskan ke
usus halus.
Senyawa
yang dihasilkan oleh usus halus adalah :
Senyawa Kimia
|
Fungsi
|
Disakaridase
|
Menguraikan disakarida menjadi monosakarida
|
Erepsinogen
|
|
Hormon Sekretin
|
Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang
dihasilkan ke usus halus
|
Hormon CCK (Kolesistokinin)
|
Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus
halus.
|
Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah :
Senyawa Kimia
|
Fungsi
|
Bikarbonat
|
Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung
|
Enterokinase
|
Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan
tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino.
|
Amilase
|
Mengubah amilum menjadi disakarida
|
Lipase
|
Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
|
Tripsinogen
|
Tripsin yang belum aktif.
|
Kimotripsin
|
Mengubah peptone menjadi asam amino
|
Nuklease
|
Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat
|
Hormon Insulin
|
Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal
|
Hormon Glukagon
|
Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal
|
PROSES
PENCERNAAN MAKANAN
Pencernaan
makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana basa. Prosesnya
sebagai berikut :
a.
Makanan yang berasal dari
lambung dan bersuasana asam akan dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas.
b.
Makanan yang kini berada
di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan zatnya. Makanan dari kelompok
karbohidrat akan dicerna oleh amylase pancreas menjadi disakarida. Disakarida
kemudian diuraikan oleh disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa.
Glukaosa hasil pencernaan kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh
tubuh oleh peredaran darah.
c.
Makanan dari kelompok
protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton, maka pepton akan diuraikan
oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam amino
kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
d. Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh pembuluh limfe.
Usus Besar (Kolon)
Merupakan usus yang memiliki diameter
lebih besar dari usus halus. Memiliki panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti
huruf U terbalik. Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : Kolon asenden,
Kolon Transversum, dan Kolon desenden. Fungsi kolon adalah :
a. Menyerap air selama proses pencernaan.
b. Tempat dihasilkannya vitamin K, dan
vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya
E.coli.
c. Membentuk massa feses
d. Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh ddefekasi.
Rektum dan Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses
dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada
bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum
mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada
2, yaitu otot polos dan otot lurik.
Gangguan
Sistem Pencernaan
• Apendikitis
|
Þ
|
Radang usus buntu.
|
• Diare
|
Þ
|
Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang terlalu cepat.
|
• Kontipasi (Sembelit)
|
Þ
|
Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air besar)
|
• Maldigesti
|
Þ
|
Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang
lambung.
|
• Parotitis
|
Þ
|
Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga Gondong
|
• Tukak Lambung/Maag
|
Þ
|
"Radang" pada dinding lambung, umumnya diakibatkan infeksi
Helicobacter pylori
|
• Xerostomia
|
Þ
|
Produksi air liur yang sangat sedikit
|
Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola
makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Di antara
gangguan-gangguan ini adalah diare, sembelit, tukak lambung, peritonitis,
kolik, sampai pada infeksi usus buntu (apendisitis).
Diare
Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka
defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air. Keadaan
seperti ini disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietas (stres), makanan
tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam waktu
lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi
dehidrasi.
Konstipasi (Sembelit)
Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat.
Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan
kering. Sembelit ini disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan yang berupa
tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi daging.
Tukak Lambung (Ulkus)
Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung
enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian
kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya
tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga
isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan
oleh infeksi bakteri jenis tertentu.
Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan antara lain sebagai
berikut: Peritonitis; merupakan peradangan pada selaput perut
(peritonium). Gangguan lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang
merangsang lambung, seperti alkohol dan cabe yang mengakibatkan rasa nyeri yang
disebut kolik. Sedangkan produksi HCl yang berlebihan dapat menyebabkan
terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus halus, sehingga timbul rasa
nyeri yang disebut tukak lambung. Gesekan akan lebih parah kalau lambung dalam
keadaan kosong akibat makan tidak teratur yang pada akhirnya akan mengakibatkan
pendarahan pada lambung. Gangguan lain pada lambung adalah gastritis atau
peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks terinfeksi sehingga terjadi
peradangan yang disebut apendisitis.
Sumber : www.free.vlsm.org